Derajat dan Penghasilan

Seperti biasanya keluar dari kantor aku selalu mampir warung,sekedar menenangkan pikiran dengan secangkir kopi dan beberapa batang rokok. Hidup memang seperti makanan, kadang enak, kadang mau masuk mulutpun enggan.Tapi terkadang gak enak pun tetep ketelan ( laper kali ye . . . ) haha. . .

Banyak orang bilang hidup itu susah. Bagiku hidup itu sebenernya gak susah susah amir,yang susah itu meningkatkan taraf hidup dan derajat kita. Yang notabene orang indonesia taraf hidup itu diukur dari penghasilan seseorang. Adil gak sih ? Kenapa banyak orang menilai seperti itu, Meski tak bisa dipungkiri penghasilan besar berpengaruh besar untuk menunjang apa yang menjadi kebutuhan kita. Tapi bukan berarti derajat kita ikut meningkat.

Sebagai contoh pejabat pejabat pemerintah yang duduk dikursi kekuasaan dari segi penghasilan pastinya besar. Tapi kenapa derajat mereka semakin menurun ? Lain halnya,tukang rongsok,penjual nasi keliling,penjual koran. Mereka lebih bisa menghargai derajat mereka dengan mensyukuri apa yang mereka dapatkan dan berapa jumlah penghasilan setiap harinya. Naif memang,Dengan penghasilan cukup atau bahkan lebih, tanpa adanya rasa syukur. Aku lebih setuju taraf hidup diukur dari derajat seseorang dibanding penghasilannya.Bagaimana dengan kalian ?

Comments

Popular Posts